Akhir-akhir ini ramai dibicarakan oleh beberapa kalangan pendidik bahwa ada beberapa buku DAK Perpustakaan yang tidak sesuai dengan usia anak-anak sekolah dasar. Bahkan di media Televis kemarin sore (ANTV ) di Topik Petang, 6 Juni 2012 diberitakan bahwa di SD N Popongan Kec Banyuurip telah ditemukan beberapa buku yang mengandung unsur pornografi yang tidak pantas dibaca oleh siswa usia SD. Namun setelah di croscek di perpustakaan kami SD N Purworejo, buku tersebut juga ditemukan, sehingga ditemukan 4 judul buku DAK bantuan untuk perpustakaan yang bermasalah ini. Judul buku tersebut diantaranya :
1. Tidak Hilang Sebuah Nama Karya Galang Lutfiyanto Penerbit Era Adicitra Intermedia
2. Tambelo Meniti Hari di Ottakwa Karya Redhite K Penerbit Era Adicitra Intermedia
3. Tambelo Kembalinya si Burung Camar Karya Redhite K, penerbit Era Adicitra Intermedia
4. Serial Akta Ada Duka Di Wibeng Karya Jazimah Al Muhyi Peneribit Era Adicitra Intermedia
Hal ini sudah dilaporkan ke pihak terkait untuk diltindaklanjuti oleh pihak berwenang. Karena isi buku tersebuit sebenarnya setelah di cek adalah peruntukannya untuk usia SMU atau sederajat. Semoga dengan penemuan isi buku yang tidak sesuai ini, pihak terkait yang memberikan bantuan buku DAK Perpustakaan bisa lebih selektif, karena banyak SD yang menerima bantuan DAK buku tersebut. Hal ini juga menjadi pelajaran bagi kami agar juga lebih ketat dalam selektif lagi dalam menerima bantuan DAK Buku Perpustakaan.
jika melihat nama-nama penulisnya sya yakin isinya baik,,,, nama2 seperti Jazimah al-Muhyi itu penulis dengan misi pembimbingan moral (kususnya muslim)... mungkin logika ceritanya yang tidak sesuai/blum bisa dicerna anak SD...
ReplyDeleteiya, memang hanya salah masuk saja ke SD,harusnya kalangan dewasaa atau anak SMA
ReplyDelete